Dampak Buruk Minum Kopi Untuk Kesehatan

kopi
Sumber antioksidan dari kopi dipercaya dapat mencegah beberapa penyakit seperti kanker.

Dampak Negatif Konsumsi Kopi Untuk Kesehatan

Kopi telah menjadi minuman populer di seluruh dunia selama berabad-abad. 

Selain rasanya yang enak, kopi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang telah diteliti secara ilmiah dan juga dampak buruk.

Meminum segelas kopi saat bersantai atau istirahat memang dapat memberikan mood yang baik dan manfaat kesehatan lainnya yang lebih baik, namun Anda harus berhati-hati dengan minuman ini.

Artinya jangan meminumnya secara berlebihan.

Para ilmuwan merekomendasikan minum kopi setidaknya 2-3 gelas sehari.

Selain manfaat minum kopi, ternyata juga berdampak buruk bagi kesehatan.

Inilah dampak buruk minum kopi, sebagai berikut:

1. Kafein menyebabkan pelepasan hormon stres.

Jika Anda sangat marah atau cemas, sebaiknya kurangi konsumsi kopi.

Kafein merupakan salah satu jenis stimulan yang dapat merangsang sistem saraf, termasuk pelepasan hormon seperti adrenalin.

Peningkatan adrenalin ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, dan menimbulkan perasaan cemas atau stres pada beberapa orang.

Namun, respons terhadap kafein bisa berbeda-beda antar individu, dan tidak semua orang akan mengalami efek stres akibat konsumsi kafein.

Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kafein dibandingkan yang lain.

2. Kopi mempercepat iritasi usus.

Orang yang menderita iritasi usus sebaiknya berhenti minum kopi.

Kopi dan minuman berkafein lainnya dapat menimbulkan efek iritasi pada usus bagi sebagian orang.

Kafein merupakan zat yang dapat merangsang sistem pencernaan, yang pada beberapa kasus dapat meningkatkan produksi asam lambung dan merangsang gerak peristaltik usus, yaitu pergerakan otot untuk mendorong makanan melalui saluran pencernaan.

Hal ini dapat mengakibatkan gejala seperti perut kembung, diare, atau bahkan iritasi lambung pada beberapa individu yang lebih sensitif terhadap kafein.

Namun, reaksi terhadap kopi dan kafein juga dapat sangat bervariasi antar individu, dan banyak orang dapat mengonsumsi kopi tanpa mengalami masalah pencernaan.

Jika Anda merasa kopi atau kafein mengganggu pencernaan, Anda mungkin ingin membatasi konsumsinya atau mencoba jenis kopi yang rendah asam atau kafein.

Selain itu, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh Anda dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika Anda memiliki masalah pencernaan yang berkepanjangan atau serius.

Kopi juga meningkatkan sekresi asam lambung dan jika Anda menderita refluks gastroesofagus, maag, atau sakit maag, berhati-hatilah dengan kopi.

3. Kopi mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh.

Oleh karena itu tidak dianjurkan bagi orang yang sudah menderita gejala anemia.

Kafein pada kopi dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme dalam tubuh. 

Zat besi ada dalam dua bentuk: heme (ditemukan dalam produk hewani) dan non-heme (ditemukan dalam produk nabati dan suplemen).

Kafein dapat mengganggu penyerapan zat besi non-heme dengan cara mengikat senyawa tersebut dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerapnya.

Jika Anda berisiko mengalami kekurangan zat besi atau anemia, penting untuk mempertimbangkan dampak konsumsi kopi terhadap penyerapan zat besi.

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, atau sayuran berdaun hijau, dikombinasikan dengan makanan rendah kafein untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi.

Selain itu, jika Anda mengkhawatirkan asupan zat besi, konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

4. Kafein dosis besar berbahaya selama kehamilan.

Para ilmuwan percaya bahwa ibu hamil sebaiknya minum kopi dua cangkir sehari saja, karena kopi dapat menyebabkan keguguran.

Mengonsumsi kafein dalam dosis besar selama kehamilan berpotensi berbahaya. 


Beberapa risiko yang dapat terjadi akibat konsumsi kafein berlebihan saat hamil antara lain:
  1. Peningkatan risiko keguguran.
  2. Risiko kelahiran prematur.
  3. Berat badan lahir rendah.
  4. Masalah perkembangan janin.
  5. Gangguan tidur pada bayi setelah lahir.
Rekomendasi umumnya adalah membatasi konsumsi kafein selama kehamilan. 

Organisasi kesehatan seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil membatasi asupan kafein sekitar 200 hingga 300 miligram per hari, yang setara dengan sekitar satu hingga dua cangkir kopi berukuran sedang.

Namun, setiap kehamilan adalah unik, dan penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan Anda untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan situasi Anda.

Jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan, penting untuk memperhatikan konsumsi kafein Anda dan berkonsultasi dengan dokter untuk melindungi kesehatan Anda dan janin.

5. Kafein meningkatkan detak jantung.

Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung. Saat Anda mengonsumsi kafein, zat ini dapat merangsang sistem saraf pusat Anda, yang kemudian mengirimkan sinyal ke jantung untuk meningkatkan detaknya.

Hasilnya adalah peningkatan detak jantung, yang dapat dirasakan sebagai perasaan jantung berdebar atau berdetak lebih cepat.

Efek inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa kafein sering digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi.

Namun, penting untuk diingat bahwa respons terhadap kafein dapat bervariasi antar individu. 

Beberapa orang mungkin merasakan efek peningkatan detak jantung lebih kuat dibandingkan yang lain, dan konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kecemasan, gemetar, atau gangguan tidur.

Sebaiknya konsumsi kafein dengan bijak dan perhatikan bagaimana tubuh Anda meresponsnya.

Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan dengan ahli kesehatan Anda sebelum mengonsumsi kafein dalam jumlah besar.

Harap diingat, sebaiknya perhatikan asupan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat untuk mengatasi gangguan irama jantung.

Minum kopi memang baik untuk kesehatan, namun jangan menyiksa tubuh Anda dengan menyalahgunakan minuman ini.

Komentar